Instal Server Linux slackware 12

A} Persiapan Instalasi

1. Siapkan CD slackware 12 dan booting komputer pada cd-rom
masukan cd slackware 12 ke dalam cd-rom dan tunggulah hingga komputer menampilkan
prompt slackware, seperti gambah dibawah ini.


tekan enter unutk melanjutkan instal linuc slackware 12 ini



2. memilih tipe keyboard secara default adalah US jeyboard (map =1) umunya keyboard di indonesia menggunakan US map, jadi kita
dapat memilih memasukan angka "1" dan tekan enter,
Lihat gambar:



sekarang kita login dengan user:root kemudia enter,
user:root adalah akses tertinggi di linux / administrator kalau di windows
Lihat gambar:



B} Partisi Hardisk

Scara umum partisi linux slackware dibagi 2 yaitu:
untuk linux SWAP dan untuk linux System Data

1. Cara memperpartisi hardisk dengan menggunakan perintah: cfdisk (device_location)
contoh:
(tipe HDD IDE master) : cfdisk /dev/hda
(tipe HDD IDE slave) : cfdisk /dev/hdb
(tipe HDD IDE SATA master): cfdisk /dev/sda
(tipe HDD IDE SATA slave) : cfdisk /dev/sdb
Lihat gambar:



2. Lihat besar kapasitas HDD (dibagian kanan dalam satuan MB),
terus pilih new untuk membuat partisi gunakan tombol anak panah kanan dan kiri
kita akan membuat partisi swap dulu
Lihat gambar:


Pilih primary
:ihat gambar

Masukan nilai 512MB kemudian tekan enter
Lihat gambar:

Pilih menu type, pastikan yang di pilih adalah pastisi 512MB (509.97 atau yang [aling atas (sda1 / hda1)
Lihat gambar:

Masukan nilai 82 (linux swap) dan tekan enter
Lihat gambar:

Selanjutanyapartisi sisa HDD (free space)lakukan seperti langkah-langkah di atas, tapi nilainya bukan 512MB lagi, biarkan nilai seluruh HDD jika kita tidak ingin membuat partisi lagi, dan pilih menu write
Lihat gambar:

Ketik: YES untuk memproses partisi atau NO untuk membatalkan
Lihat gambar:


C} Memulai Instalasi Slackware 12.0

1. Ketikan 'setup' dan enter untuk memulai instalasi linux slackware


Pilih menu ADDSWAP, untuk mengaktifkan linux SWAP
Lihat gambar:

Pastikan lokasinya sesuai dengan yang di partisi (/dev/sda1)
Lihat gambar:

Instalasi akan meminta pengecekan 'Bad BLOCK' jika kita mengingikanya pilih 'Yen' atau 'No' jika tidak mengingikanya
Lihat gambar:


Pilih partisi untuk menginstal Sistem linux (/dev/sda2)

Format partisi dan [ilih Filesystem (ext3 atau reiserfe) yang mudah aja


Pilih SOURCE MEDIA instal from slackware CD or DVD
Lihat gambar:

Pilih auto


Pilih paket linux yang di tampilkan adalah pilihan defaultnya, (disarankan default select by slackware) kemudian pilih OK
Lihat gambar:

Pilih full untuk mempermudah instalasi (jangan lupa CD2 disiapkan)
Lihat gambar:

Tunggu sampai instalasi selesai
Lihat gambar:


D} Konfigurasi instalasi

1. Pilih Skip Making aUSB boot stick
Lihat gambar:

2. Modem Configuration, pilih no modem jika tidak memiliki modem, atau pilih sesuai dengan PORT modem (COM1 atau COM2)
Lihat gambar:

3. Instal LOLI, disarakan untuk pilih 'simple' untuk proses otomatis
Lihat gambar:

4. LILO Frame Buffer disarankan untuk memilih standar
Lihat gambar:

5. Optional tambahan LILO umunya dibiarkan kosong dan tekan ENTER
Lihat gambar:

6. LILO Destinationm pilih MBR
Lihat gambar:

7. Mpuse Configuration, sesuai dengan tpe mpuse kita (PS/2 atau USB)
Lihat gambar:

8. GPM Configuration, pilih YES
Lihat gambar:



E} Konfigurasi awal network
Instalasi linux akan meminta kita melakukan konfigurasi network seperti setting ip address, gateway dan nameserver atau DNS. hal ini juga dapat dilakukan sesudah selesai instalasi, jika tidak pilih 'No' jika iya pilih 'Yes'
Lihat gambar:

1. Masukan hostname misalkan, adhit.jogja
2. Masukan domain name misalkan, adhitjogja.blogspot.com
3. Pilih Static IP
4. Masukan IP address serve misalkan, 192.168.85.250
5. Masukan netmask misalkan, 255.255.255.0
6. Masukan gateway misalkan, 192.168.85.1
7. Setting Name server
8. Masukan primary name server (DNS) misalkan, 192.168.85.1
kemudian pilih Accept terus ENTER
Lihat gambar:



F} Konfigurasi Start UP Services
Kita dapat memilih services yang akan dijalankan otomatis saat slackware dijalakan. kita dapat melakukan setelah instalasi selesai. kecuali untuk 2 services berikut harus langsung di jalankan yaitu:
'rc.sshd (required)
'rc.syslog (required)
Lihat gambar:


G} Konfigurasi lainya
1. Concole Font Configurasion : Pilih "No"
2. Handware Clock set to UTC : Pilih 'No' Hardware clock is set to localtime
3. Timezone Configurasi : Pilih sesuai wilayah indonesia
Lihat gambar:




H} Set Password
kia akan diminta untuk memasukan password root, pilih 'Yes' kemudian masukan password kita. passwors akan menjadi akses untuk masuk ke sistem linux sebagai root


I} Setup Complete
Keluarkan CD instalasi slackware kemudian tekan Ctrl + Alt + Del atau rebbot server
Lihat gambar:


Setelah restat masuk sebagai 'root' dengan passwros yang kita masukan, kemudian ketikan perintah ini: # pico /etc/lilo.conf , ini untuk mengubah waktu saat server booting biar lebih cepet, rubah dibagian timeout=1200,
jika 1200=120sec=2mnt, jika kita ingin timeout 2 detik ganti nilai 1200 menjadi 20
Lihat gambar:

setelah itu tekan tombol (Ctrl + X) terus pilih Y untuk menyimpan perubahan

setelah itu ketikan perintah ini # lilo
Lihat gambar

Setelah ini ketikan # restart untuk merestart server

nah sampai disini untuk instalasi server menggunakan slackware 12 sudah selesai










Selengkapnya...

Membuat router warnet sendiri dengan slackware

Pertama yang kita kita lakukan adalah mensetting Gateway internet supaya bisa konnect dengan internet, tetapi sebelum mensettign gateway mintalah dulu ip publik dari ISP anda dengan lengkap dan detail, misalnya
ip address : 202.185.85.85
gateway : 202.185.85.84
netmask : 255.255.255.192
DNS 1 : 202.185.20.20
DNS 2 : 202.185.20.25
nah setelah kita mengetahui ip yg kita dapatkan dari ISp kita, kemudian kita menentukan gateway untuk klien kita, misalanya 192.168.10.1
nah barulah kita mulai membuat router



pertama:

Mensetting gateway untuk klien local kita
ketikan perintah berikut:
# pico -w /etc/rc.d/rc.inet1.conf
lalu ubahlah sesuai dengan ip yg kita milikin tadi:
contoh:

# Config information for eth0:
IPADDR[0]=”202.185.85.85″
NETMASK[0]=”255.255.255.192″
USE_DHCP[0]=”"
DHCP_HOSTNAME[0]=”"

# Config information for eth1:
IPADDR[1]=”192.168.10.1″
NETMASK[1]=”255.255.255.0″
USE_DHCP[1]=”"
DHCP_HOSTNAME[1]=”"

# Default gateway IP address:
GATEWAY=”202.185.85.84″
simpan dan keluar

Kedua

Mensetting dns resolve
ketikan perintah berikut;
# pico -w /etc/resolve.conf
lalu isikan dengan nameserver dari isp tadi:
nameserver 127.0.0.1 ===> loopback
nameserver 192.168.10.1 ===> ip router local
nameserver 202.185.20.20 ===> dns 1 dari isp
nameserver 202.185.20.25 ===> dns 2 dari isp
simpan dan keluar

Ketiga

Mensetting ip_forwarding
ketikan perintah berikut;
# pkgtool
kemudian akan muncul dialog kecil, kemudian pilih setup terus pilih servicse lalu pilih ip forwarding dan aktifkan atau
# echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
# /etc/rc.d/rc.inet1 restart
atau di retart komputer secara system

Keempat

Test dengan ping ke default gateway 202.185.20.20
PING 202.159.61.193 (202.159.61.193) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 202.185.20.20: icmp_seq=1 ttl=63 time=0.356 ms
64 bytes from 202.185.20.20: icmp_seq=2 ttl=63 time=0.269 ms
64 bytes from 202.185.20.20: icmp_seq=3 ttl=63 time=0.267 ms
64 bytes from 202.185.20.20: icmp_seq=4 ttl=63 time=0.268 ms

— 202.185.20.20 ping statistics —
4 packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2997ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.267/0.290/0.356/0.038 ms

kalau sudah test ping ke default gateway ok dan reply
kita coba test ping ke domain seperti www.yahoo.com dll

Reply from 209.131.36.158: bytes=32 time=358ms TTL=45
Reply from 209.131.36.158: bytes=32 time=403ms TTL=45
Reply from 209.131.36.158: bytes=32 time=464ms TTL=45
Reply from 209.131.36.158: bytes=32 time=492ms TTL=45

Ping statistics for 209.131.36.158:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 358ms, Maximum = 492ms, Average = 429ms

jika muncul seperti berikut
PING www.yahoo.com(xx.xxx.xxx.xx) 56(84) bytes of data.
bearti dns kita untuk ke gateway sudah berjalan dengan baik
tetapi kalau muncul seperti
ping: unknown host yahoo.com
bearti dns yang kita isikan di /etc/resolve.conf masih salah
coba di cek dulu atau tanyakanke isp anda

Kelima

Setting NAT IPtables

Untuk setting NAT IPtables sangantlah sederhana sekali, tujuhan NAT
IPtables supaya klien dapat merouting
ketikan perintah berikut;
# pico -w /etc/rc.d/rc.nat atau
isikan sebagai berikut
#!/bin/sh
# flush
iptables -F
iptables -F -t nat
# nat
iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.10.0/24 -j SNAT –to 202.185.85.85
agar nat dapat berjalan saat komputer dihidupkan / booting
tambahkan script berikut dalam /etc/rc.d/rc.local
ketikan perintah
# pico -w /etc/rc.d/rc.local
#!/bin/sh
#
# /etc/rc.d/rc.local: Local system initialization script.
#
# Put any local setup commands in here:
# Activating SNAT
/etc/rc.d/rc.nat
echo “”
tetapi di chmod terlebih dahulu file /etc/rc.d/rc.nat agar dapat dieksekusi
# chmod +x /etc/rc.d/rc.nat

setelah itu restart komputer dan konfigurasi pun selesai, test dari komputer
klien dan isikan ip, netmask, gateway dan dns dengan benar
Setting IP computer client dengan ketentuan di bawah ini :
IP : 192.168.10.2 – 192.168.10.254
GATEWAY : 192.168.10.1
NETMASK : 255.255.255.0
NAMESERVER : 202.185..20.20
misal :

Client01
===============================
IP : 192.168.10.2
GATEWAY : 192.168.10.1
NETMASK : 255.255.255.0
NAMESERVER : 202.185.20.20
contoth:









Selengkapnya...

Menampilkan File dan Folder yang Terhidden karena Virus

Pernah file dan/atau folder-folder kamu hilang karena komputer terserang virus? Tenang…! Tidak perlu panik dulu. Tulisan kali ini akan membahas tutorial bagaimana mengembalikan file dan folder yang “hilang” (sebenarnya hanya ter-hidden alias disembunyikan) oleh virus pada windows. Meski kasus ini sudah lama ada, virus-virus baru masih saja hobi mengulangi kasus meng-hidden file seperti ini.




Perlu ditekankan bahwa file dan folder yang bisa dikembalikan menjadi normal adalah file atau folder yang “hanya” disembunyikan oleh virus. File dan folder yang benar-benar hilang atau terhapus tidak bisa dikembalikan lagi, kecuali menggunakan sistem restore.

Okeh, kita mulai tutorial bagaimana menampilkan kembali file dan folder yang di-hidden oleh virus:

1. Buka Start >> Run lalu ketik CMD. Maka sebuah comment prompt (atau DOS) akan muncul.

2. Pada keadaan awal, comment prompt akan menuju lokasi C:\Document and Settings\[nama user komputer kamu]> .



3a. Arahkan lokasi comment prompt ke drive/folder yang file-file nya terhidden karena virus.

3b. Misalnya korban virus kali ini adalah drive E, maka kamu tinggal ketik E: lalu tekan enter.

3c. Andai bagian drive D yang terserang hanya satu folder, maka setelah melakukan langkah 3b, ketik cd[spasi][dobel kutip buka][nama folder][dobel kutip tutup] dan tekan enter. Misalnya, nama folder tersebut adalah “Belajar”, maka tampilan comment prompt akan menunjukkan lokasi E:\Belajar>.

4. Pada comment prompt, ketik attrib -s -h *.* /s /d



5. Untuk beberapa saat, comment prompt kamu tidak akan bereaksi. Artinya, komputermu sedang mengembalikan file/folder yang terhidden karena virus.

6. Bila comment prompt sudah menunjukkan lokasi E:\Belajar> kembali, artinya file-file kamu yang terhidden akan kembali terlihat.

7. Sekarang coba cek di windows explorer. Apakah file/folder yang awalnya terhidden tersebut telah “kembali” :grin: ? Kalau kembali, alhamdulillah. Kalau tidak, innalillah. Itu artinya file kamu benar-benar terhapus.


Mengapa Kok Disembunyikan?

Pernah iseng-iseng berpikir, mengapa virus doyan menyembunyikan file utowo folder? Salah satu jawabannya adalah supaya virus leluasa menebarkan jebakan-jebakan agar komputer kamu terjangkit atau semakin parah terserang virus.



Virus akan membuat file-file anak yang tampilan dan namanya mirip dengan file atau folder yang disembunyikan. Ekstensi (jenis file; nama file setelah “.” terakhir) file-file anak virus tersebut bervariasi, yang dikenal umum antara lain: .vbs, .exe, .com, .scr.

Lalu, bagaimana membedakan file anak virus dengan file atau folder yang asli? Syarat umumnya adalah kita harus mematikan proses virus tersebut terlebih dahulu (tidak saya bahas di sini). Okey, sekarang kita asumsikan proses virus sudah mati. Nah, berikut ini adalah cara melihat perbedaannya:

1. Windows explorer >> buka folder yang sudah kamu “hajar” dengan kode attrib -s -h *.* /s /d.

2. Klik menu View >> details. Tampilan windows explorermu akan berubah menjadi 4 kolom: Name, Size, Type, Date Modified.



3. Klik judul kolom Type untuk mengurutkan file/folder berdasarkan jenis ekstensinya. Kalau diurut secara maju (A ke Z), folder akan menempati urutan teratas. Nah, lihat saja apakah ada file-file yang berekstensi: .vbs, .exe, .com, .scr. Kalau ada, sangat mungkin file tersebut adalah virus.

4. Kalau proses virus di komputer kamu sudah mati, kamu bisa hapus file-file anak virus tersebut sesuka hati.

Okeh, sekian dulu belajarnya. Semoga bermanfaat. Pernahkah kamu menangani hal-hal semacam ini?

Selengkapnya...

Instalasi MRTG (Multi RouterTraffic Grapher)



MRTG (Multi Router Traffic Grapher) merupakan sebuah tool untuk memonitor trafik yang
terjadi di dalam sebuah jaringan. Walaupun saat ini sudah banyak tool monitoring yang baru seperti cacti, dan sebagainya, MRTG masih tetap menjadi pilihan seorang system atau network administrator untuk melihat jaringannya. MRTG yang dibuat oleh Tobi Oetiker ditulis dengan menggunakan bahasa Perl dan menggunakan SNMP untuk membaca traffic counters dan bahasa C yang cepat untuk membuat log trafik data dan membuat grafik yang indah yang mewakili trafik jaringan



Tidak saja memonitor trafik jaringan, MRTG mampu memonitor hal2 lain di dalam sebuah server seperti Memory, System Load, dan lain sebagainya. Di dalam artikel ini akan dijelaskan tentang bagaimana cara menginstal MRTG di Centos 5.2.

Untuk menginstalasi MRTG, maka ceklah di server apakah sudah ada paket berikut ini:
a. snmp
rpm -qa | grep snmp b. zlib
rpm -qa | grep zlib c. gd
rpm -qa | grep gd d. libpng
rpm -qa | grep libpng
Jika memang di server kita belum ada paket-paket di atas, maka jika kita server kita terhubung dengan internet bisa menggunakan perintah:
# yum -y install snmp snmp-net zlib gd libpng Namun,
jika server kita tidak terhubung dengan internet, maka kita harus menginstal satu persatu paket-paket tersebut dimana untuk paket snmp bisa di download di sini, paket libpng bisa di download di sini, paket zlib bisa di download di sini, dan paket gd bisa di download di sini. Dan cara untuk menginstal masing-masing paket tersebut bisa di baca di paket-paket tersebut (Biasanya ada di bagian INSTALL, Readme, atau yang sejenis dengan itu). Di tutorial ini, penulis menggunakan paket2 tersebut bawaan dari Centos 5.2. Jika paket-paket tersebut sudah tersinstal dengan baik di dalam sistem, maka kita bisa menginstal aplikasi MRTG. Ceklah di sistem apakah MRTG sudah terinstal dengan cara:

# rpm -qa | grep mrtg Jika belum,maka jika server kita terhubung dengan internet dapat menggunakan perintah:
# yum -y install mrtg Tapi jika sistem kita tidak terhubung ke internet, maka paket MRTG dapat di download di sini. Untuk menginstalasinya dalam sistem, maka silahkan lihat di bagian mrtg-unix-guide.txt pada folder doc. Di tutorial ini penulis menggunakan MRTG bawaan Centos 5.2 yaitu MRTG versi 2.14.5-2 dan penulis menggunakan IP 192.168.1.2 untuk server MRTG.

III. Konfigurasi SNMP
MRTG membutuhkan paket-paket SNMP untuk membaca traffic counters dalam jaringan Maka dari itu, kita harus mengkonfigurasi SNMP terlebih dahulu jika paket-paket SNMP sudah

terinstal dalam sistem. Berikut adalah langkah-langkahnya:
a. Backup file
# cd /etc/snmp
# cp snmpd.conf snmpd.conf.ori

b. Buka file snmp
# vi snmpd.conf c. Konfigurasi File

1. Temukan Skrip berikut:
{com2sec notConfigUser default public} Rubah jadi [{com2sec local localhost public}
com2sec mynetwork 192.168.0.0/24 public ]

2. Temukan Skrip berikut:
group notConfigGroup v1 notConfigUser
group notConfigGroup v2c notConfigUser
Rubah Menjadi
group MyRWGroup v1 local
group MyRWGroup v2c local
group MyRWGroup usm local
group MyROGroup v1 mynetwork
group MyROGroup v2c mynetwork
group MyROGroup usm mynetwork

3. Temukan Skrip berikut:
view systemview included system Rubah Menjadi:
view all included .1 80 4.
4. Temukan Skrip Berikut:
access notConfigGroup "" any noauth exact systemview none none Rubah Menjadi
access MyROGroup "" any noauth exact all none none
access MyRWGroup "" any noauth exact all all none d. Nyalakan Service SNMP
Agar SNMP tetap menyala ketika reboot, ketikkan perintah berikut:
# service snmpd start
Mengetes Service SNMP
# chkconfig snmpd on e.
# snmpwalk -v 1 -c public localhost IP-MIB::ipAdEntIfIndex



IV. Konfigurasi MRTG
Setelah SNMP sudah dikonfigurasi, maka sekarang kita akan mengkonfigurasi MRTG.

a. Membuat Dokumen Root
Dokumen Root dipergunakan untuk menyimpan grafik mrtg.
# mkdir -p /var/www/html/mymrtg

b. Memberikan Perintah cfgmaker
cfgmaker digunakan untuk membuat file konfigurasi mrtg.
# cfgmaker --global 'WorkDir: /var/www/html/mymrtg' --output /etc/mrtg/mymrtg.cfg
public@localhost

c. Membuat halaman index
# indexmaker --output=/var/www/html/mymrtg/index.html /etc/mrtg/mymrtg.cfg

d. Mengkopy seluruh gambar PNG
# cp -av /var/www/mrtg/*.png /var/www/html/mymrtg/

e. Menjalankan Perintah MRTG
# mrtg /etc/mrtg/mymrtg.cfg Maka akan terlihat adanya error. Kita bisa menghiraukan error ini karena error ini hanya terkait dalam masalah bahasa dan tidak mempunyai pengaruh di dalam aplikasi MRTG, namun jika kita ingin menghilangkan error tersebut maka ketikkan perintah berikut:
# env LANG=C /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/mymrtg.cfg beberapa kali sampai error tersebut
hilang. Untuk lengkapnya, silahkan lihat gambar di bawah ini:



f. Nyalakan webserver
# service httpd start

g. Tes Di Browser
Buka browser, lalu ketikkan:
http://alamat_IP/mymrtg dalam hal ini:
http://192.168.1.2/mymrtg maka akan terlihat gambar seperti berikut:



Agar mrtg bisa berfungsi optimal untuk memonitor jaringan, maka kita harus menjadwalkan mrtg dengan menggunakan crontab.

a. Masuk ke crontab
# crontab -e b. Menambahkan penjadwalan di cron
Di sini, kita mensetting agar setiap 5 menit sekali mrtg memonitor jaringan

4*/5 * * * * /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/mymrtg.cfg --logging /var/log/mrtg.log c. Melihat hasil crontab
# crontab -l



Jika kita menggunakan iptables dalam sistem kita dan juga kita ingin agar mrtg jalan dalam sistem tersebut, maka kita harus melakukan langkah sebagai berikut:

a. Mengijinkan request SNMP dari sistem kita
SERVER="xxx.xxx.xxx.xxx"
iptables -A OUTPUT -p udp -s $SERVER --sport 1024:65535 -d 0/0 --dport 161:162 -m state
--state NEW,ESTABLISHED -j ACCEPT
iptables -A INPUT -p udp -s 0/0 --sport 161:162 -d $SERVER --dport 1024:65535 -m state
--state ESTABLISHED -j ACCEPT

b. Mengijinkan SNMP clien masuk ke sistem kita
SERVER="xxx.xxx.xxx.xxx"
iptables -A INPUT -p udp -s 0/0 --sport 1024:65535 -d $SERVER --dport 161:162 -m state
--state NEW,ESTABLISHED -j ACCEPT
iptables -A OUTPUT -p udp -s $SERVER --sport 161:162 -d 0/0 --dport 1024:65535 -m state
--state ESTABLISHED -j ACCEPT

VII. Melindungi MRTG dengan Password
Tentunya kita tidak ingin mrtg kita diketahui oleh orang-orang yang tidak berkepentingan, bukan? Maka dari itu, kita harus membuat password untuk MRTG kita dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

a. Membuat file .htaccess # vi /var/www/html/mymrtg/.htaccess
b. Masukkan skrip
berikut ke dalam file .htaccess
AuthName "MRTG Graphs/Html restricted access"
AuthType Basic
AuthUserFile /var/members/.htpasswd
require user mrtgadmin

c. Membuat File AuthUserFile # mkdir -p /var/members/
# touch /var/members/.htaccess

d. Membuat user dan password
# htpasswd -c /var/members/.htpasswd mrtgadmin Dan masukkan password yang
diinginkan.

e. Konfigurasi File httpd
Buka file httpd dengan cara:
# vi /etc/httpd/conf/httpd.conf Lalu cari skrip seperti dibawah ini:





Jika kita ingin memonitor server lain dengan mrtg, maka kita cukup menginstal paket snmp di server tersebut. Misalnya kita ingin memonitor server yang mempunyai IP 192.168.1.3 maka pastikan paket snmp sudah terinstal di dalam server tersebut. Setelah itu, settinglah file snmp.conf dengan cara yang sama dengan di atas. Lalu nyalakan snmp tersebut dengan cara

# service snmpd start Kemudian, lihatlah di server 192.168.1.2 apakah snmp bisa diakses di server tersebut dengan cara:
# snmpwalk -v 1 -c public 192.168.1.3 IP-MIB::ipAdEntIfIndex



Setelah itu, maka langkah-langkah untuk membuat grafik MRTG untuk server 192.168.1.3
seperti di atas, tetapi harap diperhatikan tentang penempatan foldernya jangan sampai
menimpa grafik mrtg localhost (192.168.1.2). Secara singkatnya, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membuat Dokumen Root
# mkdir -p /var/www/html/mymrtg/server

b. Memberikan Perintah cfgmaker
# cfgmaker --global 'WorkDir: /var/www/html/mymrtg/server' --output /etc/mrtg/servermymrtg.cf
g public@192.168.1.3
c. Membuat halaman index
# indexmaker --output=/var/www/html/mymrtg/server/index.html /etc/mrtg/servermymrtg.cfg
d. Mengkopy seluruh gambar PNG
# cp -av /var/www/mrtg/*.png /var/www/html/mymrtg/server

e. Menjalankan Perintah MRTG
# mrtg /etc/mrtg/servermymrtg.cfg

f. Tes Di Browser
Buka browser, lalu ketikkan:
http://alamat_IP/mymrtg/server dalam hal ini:
http://192.168.1.2/mymrtg/server maka akan terlihat gambar seperti berikut:





Dalam pendahuluan disebutkan bahwa MRTG tidak hanya bisa memonitor jaringan tapi juga
bisa mengetahui kondisi CPU seperti memory atau Load Processor. Berikut adalah
langkah-langkahnya untuk melihat kondisi CPU di server 192.168.1.2

a. Masukkan Script I
Masukkan skrip berikut di /etc/mrtg/mymrtg.cfg
LoadMIBs: /usr/share/snmp/mibs/UCD-SNMP-MIB.txt, /usr/share/snmp/mibs/TCP-MIB.txt
Sebaiknya skrip tersebut diletakkan di posisi atas di bawah tulisan:
### Global Config Options

b. Masukkan Script II
Masih di file yang sama, masukkan skrip berikut di bagian paling bawah dari file mymrtg.cfg
### CPU Load###
YLegend[Cpu]: Percentage (%)
LegendI[Cpu]: Used :
LegendO[Cpu]:
Unscaled[Cpu]: ymwd
ShortLegend[Cpu]: %
Options[Cpu]: growright, nolegend, nopercent
#Target[Cpu]: 100 - ssCpuIdle.0&ssCpuIdle.0:public@localhost
Target[Cpu]:ssCpuRawUser.0&ssCpuRawUser.0:public@localhost +
ssCpuRawSystem.0&ssCpuRawSystem.0:public@localhost +
ssCpuRawNice.0&ssCpuRawNice.0:public@localhost
MaxBytes[Cpu]: 100
Title[Cpu]: CPU Load Analysis -- System
PageTop[Cpu]: CPU Load Analysis -- System //




//
System :System (edit /etc/snmp/snmpd.conf)
Maintainer : Root
<root@pontangpanting.com> (configure /etc/snmp/snmpd.conf)
Description: ssCpuRawUser.0 + ssCpuRawSystem.0 +
ssCpuRawNice.0
Max CPU : 100 %

### Physical Available Memory ###
YLegend[Mem]: Mega Bytes
LegendI[Mem]: Free :
LegendO[Mem]:
Unscaled[Mem]: ymwd
Factor[Mem]: 1024
YTicsFactor[Mem]: 1024
ShortLegend[Mem]: Bytes
kilo[Mem]: 1024
Options[Mem]: growright, nolegend, gauge
Target[Mem]: memAvailReal.0&memAvailReal.0:public@localhost:
MaxBytes[Mem]: 1026152
Title[Mem]: Physical Memory Available Analysis -- Stargate
PageTop[Mem]: Physical Memory Available Analysis -- System //



//
System : System (edit /etc/snmp/snmpd.conf)
Maintainer : Root <root@pontangpanting.com> (configure

/etc/snmp/snmpd.conf)
Description:enterprises.ucdavis.memory.memAvailReal.0
Max Mem :1024.0 MBytes


Untuk bagian System dan Maintainer di bagian Memory dan CPU Load silahkan diisi sesuai selera. Kemudian untuk memori, contoh diatas menggunakan nilai 1024. Jika kita hanya mempunyai memori dibawah atau di atas nilai tersebut silahkan diisi sesuai dengan memori yang ada. Kemudian untuk skrip tersebut jangan sampai terpisah bagian-bagiannya. Jadi untuk skrip pada bagian tersebut harus dalam satu
baris. Misalnya pada bagian Maintainer, skrip di atas terlihat bagian

root@pontangpanting.com

berada di bawah dan ini tidak boleh. Seharusnya root@pontangpanting.com harus berada pada baris yang sama dengan baris Maintainer
agar MRTG tidak salah dalam membaca file ini. Setelah itu untuk bagian yang diawali dengan dan diakhiri dengan
, posisinya harus agak lebih ke dalam sehingga menyerupai pembuatan table dalam PHP dan juga tidak boleh terpisah bagian-bagiannya. Dan juga hapus tanda // pada bagian dan
.

Kita juga bisa tidak menggunakan
...

, karena perintah php tersebut hanya menunjukkan informasi tentang sistem saja dan tidak berpengaruh apa-apa dengan sistem jika perintah tersebut tidak ada.

c. Restart mrtg
/usr/bin/mrtg /etc/mrtg/mymrtg.cfg d. Restart indexmaker
indexmaker --output=/var/www/html/mymrtg/index.html /etc/mrtg/mymrtg.cfg Kemudian
bukalah browser untuk melihat hasilnya. Tunggulah beberapa saat maka akan tampak sebagai berikut:



Jika kita ingin mempercepat gambar yang ingin ditampilkan ketikkan perintah berikut:

# env LANG=C /usr/bin/mrtg /etc/mrtg/mymrtg.cfg --logging /var/log/mrtg.log sampai
pernyataan error tidak ada lagi. Untuk melihat server 192.168.1.3, maka dengan cara yang sama yaitu memasukkan skrip-skrip yang diatas ke file servermymrtg.cfg yang ada di folder /etc/mrtg kemudian mengganti kata localhost menjadi 192.168.1.3. Setelah itu mengikuti langkah-langkah yang sama dengan yang di atas yaitu merestart mrtg dan merestart indexmaker tapi harus diingat penempatan foldernya.

2. Merubah Pergerakan Grafik
Secara Default, grafik yang ditampilkan akan bergerak dari kiri ke kanan. Namun kalau kita ingin menampilkan arah sebaliknya maka bisa ditambahkan skrip options di letakkan di file mymrtg.cfg di folder /etc/mrtg di bagian grafik yang akan dirubah baik itu grafik interface atau yang lainnya. Misalnya skrip dibawah ini untuk interface: Options[xxx]: bits, growright xxx dirubah menjadi localhost_2 atau dengan statemen yang sama dengan yang lain

3. Mengeksplor MRTG
Jika kita ingin mengeksplor kemampuan MRTG yang lain, silahkan buka browser lalu ketikkan:
http://alamat_IP/mrtg Jika kita memasang MRTG di IP 192.168.0.253 maka ketikkan:
http://192.168.0.253/mrtg maka akan tampak sebagai berikut:



Selengkapnya...